Ratna menambahkan bahwa anaknya hanya makan nasi dan ayam yang dibagikan pada jam makan siang. “Dia mulai mengeluh sakit perut setelah salat Ashar, tapi dibawanya ke Puskesmas Labbakkang jam 11 malam,” katanya.
Dinas Kesehatan Pangkep saat ini masih menunggu hasil resmi uji laboratorium untuk memastikan sumber keracunan, sekaligus mengimbau sekolah dan pihak penyedia makanan untuk memperketat standar kebersihan dan prosedur pengawasan makanan bagi siswa.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
