Sementara Prof. Daeng juga memaparkan hasil penelitiannya tentang "Kriteria Stabilitas Kapal Feri Ro-Ro Indonesia". Dia mengatakan, stabilitas merupakan salah satu parameter yang berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kapal dalam pelayaran di antara faktor lain seperti kebakaran, tabrakan hingga kesalahan manusia.
Ini didefinisikan sebagai kemampuan kapal kembali ke posisi tegak setelah gaya atau momen yang menyebabkan kemiringan dihilangkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa kriteria stabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi stabilitas kapal feri Ro-Ro selama ini terlalu tinggi sehingga, beberapa kapal feri Ro-Ro khususnya tipe geladak kendaraan terbuka kesulitan untuk memenuhi kriteria tersebut.
Nilai parameter kriteria cuaca berdasarkan hasil pengujian model menunjukkan bahwa faktor redaman akibat rasio lebar dan sarat yang diberikan oleh Rusia lebih mendekati untuk digunakan pada kapal dengan rasio lebar dan sarat lebih besar dari 3.5.
“Demikian juga dengan koefisien kelandaian efektif gelombang telah diformulasikan dengan variabel bebas yang sama dengan persamaan yang diberikan," jelas Prof Daeng.
Masalah stabilitas untuk kapal yang beroperasi di Indonesia tidak hanya terjadi pada kapal feri Ro-Ro. Akan tetapi, juga pada tipe kapal lain khususnya kapal kayu tradisional yang sampai sekarang belum memiliki kriteria sendiri.
Pada sisi lain, perkembangan teknologi desain dan pembangunan kapal mengakibatkan kriteria stabilitas juga harus mengikuti perkembangan teknologi.
Editor : Nur Farida
Artikel Terkait