“Karirnya sangat bagus, perjalanan karirnya sangat baik, almarhum respek loyal tinggi, saya perintahkan tumpas habis tambang ilegal terutama yang marak galian c tanpa , dia sudah mempunya prestasi tinggi di bulan ini laporan hasil diserahkan kepada kami, apreasiasi sudah kami lakukan,” terangnya.
Kapolda mengakui dalam minggu-minggu ini sebelum peristiwa terjadi salah satu Polres sedang melakukan penegakan hukum terhadap pekerjaan tambang yang diduga ilegal jenisnya penambang sirtu atau galian C di wilayah Solok Selatan.
Yang dilakukan jajaran reserse kriminal Polres Solok Selatan yang dipimpin oleh AKP Ulil, sudah beberapa kami menindak secara tegas pelaku kejahatan jenis yang tanpa izin. “Karena beberapa diantaranya memang berizin tapi kita juga mendalami sampai detik ini mendapat tindakan upaya hukum adalah yang berizin dan tidak berizin,” katanya.
Dalam pelaksanaanya penegakan hukum ini, kata Suharyono, memunculkan pro dan kontra tanpa diduga sebelumnya seorang perwira yang juga salah satu tersangka oknum anggota pada posisi kontra. “Pada awalnya penegakan hukum ini sudah kami apresiasi, bahkan terhadap AKP Ulil ini sudah kami berikan penghargaan apresiasi sudah dua kali bertemu saya, baik itu di ruang Polda maupun di rumah dinas, di hari kemarin bertemu lagi disaat ada rapat teknis reserse kriminal umum terutama identifikasi, saya bertemu lagi dan memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan atas prestasi penegakan hukum atas tambang galian C,” ujarnya.
Saat melepaskan kepergian, salah satu perwira terbaik tersebut, Kapolda sempat mengusap wajahnya dengan sapu tangan, diduga menangis melepaskan jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar, tampak di ajudan di belakang mengambil sapu tangan di bagian kanannya untuk disimpan.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar