MAKASSAR - celebes.iNews.id: Puluhan kendaraan truk dan bus penumpang antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP) masih mengantre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.Dari pantauan di SPBU 74.901.13 Puskopolda Sulsel di Jl Mesjid Raya Makassar, Sabtu (12/3/2022), anteran kendaraan bermesin diesel ini mencapai satu kilometer sehingga menimbulkan kemacetan. “Pasokan solar biasa dari Pertaminan memang tidak tiap hari dan bahkan kadang sekali dalam sepekan,” ujar seorang karyawan SPBU tersebut yang ditemui d lokasi. Menurutnya, kondisi tersebut sudah berlangsung dalam sebulan terakhir dan terjadi di semua SPBU yang ada di Kota Makassar. “Sepertinya untuk solar ini (harga Rp 5.150 per liter) kondisinya di semua SPBU seperti ini tapi kalau pertalite normal-normal saja,” ungkapnya.Sehari sebelumnya, Jumat (10/3/2022), antrean juga mengular di SPBU di Jl Bawakaraeng dan SPBU 73.902.02 di Jl AP Pettarani sehingga menimbulkan kemacetan di jalan sekitar SPBU tersebut. Bahkan mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga ikut mengantre.“Kami menugaskan dua orang khusus membantu mengatur antrean untuk mengurangi kemacetan di sekitar Jl Bawakareang,” kata karyawan di SPBU Bawakaraeng. Pihak Pertamina membantah adanya kelangkaan solar bersubsidi. Manager Communication and CSR Pertamina MOR VII Makassar, Hatim Ilwan, mengatakan pihak Pertamina sedang melakukan penyesuaian kuoat solar bersubsidi karena adanya over limit hingga 17 persen“Kalau distribusi tetap kita lakukan ke SPBU.,” katanya Selain solar bersubsidi juga terdapat dua jenis nonsubsisidi yang harganya di kisatan Rp 10ribu/liter atau dua kali lipat dari harga solar subsidi.
Editor : Nur Farida