Munafri Arifuddin Ajak HIPMI Ambil Peran Strategis dalam Pembangunan Kota Makassar

Dalam kesempatan itu, ia menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan ekosistem kewirausahaan yang kuat. Ia menilai, jumlah pengusaha yang masih terbatas menjadi salah satu alasan perputaran ekonomi berjalan lambat.
“Kenapa ini penting? Karena kita belajar menumbuhkan entrepreneurship. Kalau jumlah wirausahawan kita sedikit, ekonomi pasti melambat,” kata Munafri.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemerintah Kota Makassar telah membangun Makassar Creative Hub, yang dirancang sebagai pusat peningkatan kapasitas pengusaha muda. Fasilitas ini menawarkan berbagai pelatihan, penguatan kompetensi, hingga akses permodalan.
“Di Makassar Creative Hub, anak-anak muda dibekali bagaimana mengelola keuangan, membangun usaha, dan mengakses pembiayaan. Semua disiapkan agar mereka siap terjun ke dunia usaha,” jelasnya.
Ia juga menyoroti fenomena banyaknya tenaga kerja dari luar daerah yang sukses di Makassar. Hal ini, menurutnya, menjadi sinyal bagi warga lokal untuk meningkatkan skill dan daya saing.
“Banyak orang bilang di Makassar susah cari kerja. Tapi nyatanya, orang Jakarta datang kerja di sini dan berhasil. Artinya, yang perlu kita kejar adalah peningkatan kemampuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Munafri mendorong HIPMI agar tidak hanya fokus di pasar lokal, tetapi juga berani merambah pasar ekspor. Ia menyebut, penguatan UMKM melalui pengelolaan yang baik dapat membuka pintu menuju pasar global.
“Kita punya inkubator UMKM di Dinas Koperasi. Kalau bisa ekspor, itu artinya tata kelolanya sudah maksimal. Ini yang harus kita kejar bersama,” tegasnya.
Ia pun menutup sambutannya dengan harapan besar terhadap HIPMI Makassar.
“Saya yakin, 10-15 tahun dari sekarang, anak-anak HIPMI ini akan menjadi pemain penting di pasar nasional. Potensinya ada, peluangnya terbuka lebar,” pungkas Munafri.
Acara pelantikan HIPMI ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan sinergi baru antara pemerintah daerah dan pengusaha muda dalam mewujudkan Makassar yang inklusif, mandiri, dan maju secara ekonomi.
Editor : Muhammad Nur