Pelajar SMA di Pangkep Ikut Demo, Terciduk Bawa Senjata Busur dan Cerulit

Setelah menggelar aksi di Mapolres, massa mahasiswa kemudian bergerak ke kantor DPRD Pangkep. Situasi sempat memanas saat ratusan mahasiswa mencoba menerobos masuk ke ruang sidang. Adu mulut antara peserta aksi dengan Wakil Ketua DPRD Pangkep hampir berujung ricuh sebelum akhirnya berhasil diredam aparat keamanan.
Sebelumnya, aksi mahasiswa sempat memblokade jalan Trans Sulawesi dengan menyandera sebuah truk untuk dijadikan panggung orasi. Aksi ini diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Kabupaten Pangkep.
Massa membawa spanduk dan delapan bendera organisasi kemahasiswaan, di antaranya PMI Cabang Pangkep, GMINI Cabang Pangkep, HMI Cabang Pangkep, Himalaya Kab. Pangkep, Gerakan Mahasiswa Pangkep, HMI MPO Cabang Pangkep, BEM STAI DOI Pangkep, dan BEM Politani Pangkep.
Mereka menyoroti isu “Indonesia Darurat Demokrasi” dengan mengajukan 11 tuntutan, yakni: Mendesak kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR. Menolak kenaikan PBB. Mengembalikan fungsi DPR sebagai representasi rakyat. Segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.
Selanjutnya, mengusut tuntas pelanggaran HAM dalam penyampaian aspirasi. Evaluasi kinerja Polri dan reformasi di tubuh Polri. Mewujudkan pemerintahan good governance di Kabupaten Pangkep. Mengusut tuntas kasus korupsi tanpa pandang bulu. Menuntut PT Semen Tonasa transparan dalam program CSR. Memberikan kejelasan terkait PHK tenaga honorer P3K paruh waktu yang terdaftar di database KemenPAN-RB. Menolak rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Aksi masih berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan.
Pesan Redaksi iNews.id
"Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah. Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menunjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai,"
Editor : Muhammad Nur