BPBD Gowa Catat 334 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung di Tiga Kecamatan

GOWA, iNewsCelebes.id – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menyebabkan ratusan rumah rusak di tiga kecamatan, Senin kemarin (6/10/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa mencatat, sedikitnya 334 rumah dari 265 kepala keluarga terdampak puting beliung yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.

Baca Juga

142 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung di Gowa

Kepala BPBD Gowa, Wahyudin, mengatakan tiga kecamatan yang paling terdampak adalah Bontomarannu, Pallangga, dan Bajeng.

“Di Kecamatan Bontomarannu ada 140 rumah dan dua fasilitas umum yang rusak, di Pallangga 75 rumah, dan di Bajeng 117 rumah,” ujar Wahyudin.

Ia menjelaskan, angin kencang datang tiba-tiba bersamaan dengan hujan deras. Dalam waktu singkat, atap-atap rumah warga beterbangan, bahkan sebagian bangunan roboh diterpa pusaran angin.

Baca Juga

Ratusan Rumah di Gowa Porak-poranda Diterjang Angin Puting Beliung

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” tambahnya.

BPBD Gowa menaksir total kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp 934,4 juta.

Rinciannya, Kecamatan Bontomarannu sebesar Rp 559,4 juta, Kecamatan Bajeng Rp 150 juta, dan Kecamatan Pallangga Rp 225 juta.

Baca Juga

Angin Putting Beliung Terjang Permukiman di Bulukumba, Puluhan Atap Seng Warga Terbang Terbawa Angin

“Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai dari atap rumah yang terlepas hingga dinding yang roboh,” kata Wahyudin.

Sementara itu, Kepala BPBD Sulawesi Selatan, Amson Padolo, menyebut cuaca ekstrem belakangan ini memang berpotensi menimbulkan angin kencang dan puting beliung di sejumlah wilayah Sulsel.

“BPBD kabupaten dan kota diminta tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem, terutama saat hujan deras disertai angin,” ujarnya.

Baca Juga

Puluhan Rumah Warga di Pinrang Porak-poranda Diterjang Angin Puting Beliung

Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini sempat membuat warga panik. Sejumlah warga berlarian keluar rumah saat angin menerjang kawasan perumahan dan perkampungan padat penduduk.

Editor : Muhammad Nur