get app
inews
Aa Text
Read Next : Komika Eky Priyagung Belum Diperiksa sebagai Korban Kekerasan Seksual di Polrestabes Makassar

Komika Pandji Prawigaksono Dikecam, Candaan Soal Rambu Solo Dianggap Hina Adat Toraja

Senin, 03 November 2025 | 13:35 WIB
header img
Komika Pandji Prawigaksono Dikecam, Candaan Soal Rambu Solo Dianggap Hina Adat Toraja. Foto: Ist

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Komika Pandji Prawigaksono menuai gelombang kecaman usai membawakan materi yang dianggap menyinggung masyarakat Toraja karena menyinggung tradisi pemakaman adat Rambu Solo’.

Diketahui kecaman ini berawal saat Pandji melontarkan materi stand-up yang dianggap menyinggung masyarakat Toraja hingga potongan videonya beredar luas.

Ia menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian, bahkan menggambarkan jenazah keluarga yang belum dimakamkan dibiarkan terbaring di ruang tamu, tepat di depan televisi.

"Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya," ujar Pandji dalam video tersebut.

"Dan banyak yang ga punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV di ruang tamu gitu. Kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. Nonton apapun di TV berasa horor," ucapnya disambut tawa penonton.

Namun di luar panggung, tawa itu berubah menjadi gelombang amarah. Potongan tersebut menuai kecaman, terutama dari kalangan masyarakat Toraja yang menilai pernyataan Pandji melecehkan nilai-nilai budaya dan adat mereka.

PMTI Kecam Materi Pandji

Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Makassar, Amson Padolo, menjadi salah satu yang paling vokal menyuarakan keberatan.

Ia menilai materi yang dibawakan Pandji bukan sekadar candaan, tetapi bentuk penghinaan terhadap adat istiadat Toraja.

"Kami sangat menyayangkan seorang tokoh publik berpendidikan seperti Pandji menjadikan adat Toraja sebagai bahan lelucon," kata Amson.

"Ada dua hal yang membuat kami terluka. Pertama, pernyataannya bahwa banyak warga Toraja jatuh miskin karena pesta adat. Kedua, anggapan bahwa jenazah disimpan di ruang tamu atau depan TV. Itu tidak benar dan sangat menyinggung," tegasnya.

Editor : Muhammad Nur

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut