Sakinah Fitrianti Resmi Pimpin PWI Pangkep, Serukan Integritas di Era Digital
Ia menambahkan, media harus menjadi verifikator sekaligus edukator bagi masyarakat agar mampu memilah informasi dengan bijak, serta terus membangun kolaborasi dengan akademisi, organisasi masyarakat, pemuda, hingga aparat penegak hukum dalam menangkal misinformasi di daerah.
Sakinah menutup sambutannya dengan ajakan agar PWI Pangkep menjadi rumah bagi jurnalis yang independen, berintegritas, dan inovatif.
“Saya berharap sinergi pers dan pemerintah daerah makin kokoh, sehingga iklim informasi yang sehat dapat terwujud dan mendorong Pangkep makin maju. Semoga PWI Pangkep selalu menjadi organisasi yang bermartabat dan bermanfaat bagi daerah,” jelasnya.
Ketua PWI Sulsel, Agus Salim Alwi Hamu, turut memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasi atas pelantikan pengurus baru PWI Pangkep.
Menurutnya, hanya terdapat tiga ketua PWI perempuan di Indonesia, yaitu dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Pangkep.
“Selamat kepada Bu Sakinah dan seluruh pengurus. Pimpinan perempuan di PWI itu langka, dan Pangkep menjadi salah satu daerah yang beruntung,” ucapnya.
Agus menegaskan bahwa di era digitalisasi, kompetensi wartawan menjadi aspek paling penting dalam membedakan kualitas profesional sebuah media.
Ia membeberkan fakta bahwa dari 47.000 media di Indonesia, hanya sekitar 2.000 yang telah tersertifikasi Dewan Pers, sehingga peningkatan kompetensi melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW) wajib menjadi fokus utama.
“Profesionalisme wartawan terletak pada kompetensinya. Banyak media ada, tapi tidak semua tersertifikasi. Wartawan harus terus belajar, meningkatkan pendidikan dan mutu dirinya,” pesannya.
Editor : Muhammad Nur