get app
inews
Aa Text
Read Next : Terbongkar! Izin 3.000 Hektare di Hutan Gowa Diduga Disalahgunakan untuk Ilegal Logging

Kisah Nenek Bungalia: 20 Tahun Terbaring Lumpuh di Bantaran Sungai Jeneberang

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:46 WIB
header img
Hidup di Bantaran Sungai, Nenek Lumpuh di Gowa Akhirnya Dapat Perhatian UPZ Sulsel. Foto: Nirwan

GOWA, iNewsCelebes.id - Selama 20 tahun terakhir, Bungalia Daeng Bollo (68) hanya bisa terbaring lemah di atas kasur tipis di rumah kayu miliknya yang nyaris roboh di bantaran Sungai Jeneberang, Kelurahan Pandang-Pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Atap rumah bocor di banyak bagian. Lantai sering tergenang air setiap kali sungai meluap. Di ruang sempit itu pula Bungalia menghabiskan hari-harinya tanpa bisa bangkit, berjalan, apalagi mengurus dirinya sendiri.

“Sudah 20 tahunmi sakit lumpuh,” ujar putrinya, Indah Riani (40), lirih saat ditemui Selasa (30/12/2025) sore.

Indah bercerita, sang ibu tiba-tiba kehilangan kemampuan menggerakkan kakinya ketika Indah masih berusia sekitar 20 tahun.

“Sehat ji dulu. Tapi tiba-tiba tidak bisami na kasih goyang kakinya sampai sekarang,” tuturnya.

Sejak saat itu, Bungalia hanya bisa terbaring. Untuk makan, minum, hingga buang air, semuanya harus dibantu. Perawatan sehari-hari dilakukan oleh Indah dan kakaknya secara bergantian.

“Yang jaga saya sama kakakku,” katanya.

Namun keterbatasan ekonomi menjadi beban tersendiri. Selama dua dekade, Indah mengaku tak pernah mendapat bantuan kesehatan dari pemerintah. Ibunya tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga seluruh biaya pengobatan ditanggung sendiri.
“Iye, dana pribadi semua,” ucap Indah.

Padahal penghasilannya sebagai penjual bakso hanya ratusan ribu rupiah per hari. Ia juga harus menghidupi empat orang anak.

“Pekerjaan ku jual bakso, anak empat orang. Dengan penghasilan ini tidak cukup membiayai orang tuaku,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Selain lumpuh, Bungalia kerap mengalami demam. Jika harus dibawa berobat, ia harus diangkat manual oleh keluarga karena tak bisa berjalan.

“Kalau ke dokter diangkat,” kata Indah.

Ia mengaku baru kali ini petugas pemerintah datang untuk mendata ibunya sebagai warga miskin ekstrem dan menguruskan KIS.

“Baru kali ini datang, tadi na urus tadi nabilang untuk KIS,” ujarnya.

Perhatian juga datang dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. UPZ menyalurkan bantuan sembako dan popok setelah menerima laporan kondisi Bungalia.

“Hari ini kami sudah memberikan bantuan sembako dan popok untuk nenek Bollo,” ujar Andi Aryani dari UPZ Pemprov Sulsel.

Ia menjelaskan Bungalia diduga mengalami stroke sejak 20 tahun lalu sehingga tak bisa berjalan dan hanya terbaring di tempat tidur.

Andi juga menyoroti kondisi rumah Bungalia yang dinilai tak layak huni.

“Rumahnya banyak bocor, lantainya sering tergenang air banjir. Ini sangat memprihatinkan,” katanya.
UPZ berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Dinas Kesehatan untuk penanganan lanjutan.

“Kami akan bersinergi dengan pemda dan instansi terkait. Insya Allah kita bantu nenek Bollo,” pungkas Andi.

Editor : Muhammad Nur

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut