Raja Ampat Terancam: Antara Warisan Dunia Unesco dan Ancaman Tambang Nikel, Siapa Peduli?

Muhamad Fadli Ramadan
Raja Ampat masuk dalam daftar warisan dunia Unesco yang kini terancam rusak permanen akibat rencana aktivitas pertambangan. (Foto: IG indonesiajuaratrip)

JAKARTA, iNewsCelebes.id - Raja Ampat menjadi primadona wisata dari seluruh penjuru dunia karena memiliki keindahan alam yang tak ada di belahan bumi lain. Bahkan, ada sejumlah jenis terumbu karang yang hanya ada di kawasan tersebut.

Kini, kawasan Raja Ampat terancam rusak permanen akibat ulah pertambangan nikel. Meski diketahui, wilayah tersebut masuk dalam daftar warisan dunia Unesco.

Menanggapi itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti mengatakan seluruh aktivitas yang menimbulkan kekhawatiran banyak orang harus dievaluasi. Raja Ampat merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas Indonesia yang memegang sejumlah predit atau status selain UGGp termasuk Kawasan Konservasi Perairan Nasional dan Pusat Terumbu Karang Dunia.

"Setiap kegiatan pembangunan di kawasan ini harus berpijak pada prinsip kehati-hatian, menghormati ekosistem, serta keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian. Kami mendukung adanya evaluasi menyeluruh terhadap izin-izin pertambangan di wilayah sensitif, terutama yang bersinggungan dengan destinasi wisata konservasi," kata Menpar dalam keterangan resminya, Kamis (5/6/2025).

Widiyanti mengatakan Kementerian Pariwisata siap menyuplai data dan masukan berbasis perencanaan pariwisata dan pengalaman empiris, termasuk peran masyarakat lokal sebagai pelindung kawasan.

"Kami percaya bahwa kekuatan masa depan Raja Ampat ada pada kelestarian laut, budaya, dan masyarakatnya, maka inilah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Sekadar informasi, Raja Ampat memiliki kekayaan alam sebesar 75 persen untuk spesies terumbu karang di dunia, 1.400 jenis ikan-ikan karang, dan 700 invertebrata jenis moluska. Beberapa jenis ikan yang ada di sana salah satunya adalah pari manta (Mobula Birostris).

Bukan hanya biota laut, aktivitas pertambangan yang merusak alam tersebut juga mengancam satwa-satwa khas di Raja Ampat. Salah satunya adalah cendrawasih botak yang hanya bisa ditemui di kawasan Raja Ampat.

Jenis burung tersebut menarik perhatian para pengamat burung dari luar negeri karena keunikannya. Burung cendrawasih botak juga kerap hinggap di rumah warga yang menjadikannya sarana ekowisata sehingga menguntungkan bagi masyarakat lokal.


 

Editor : Muhammad Nur

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network