BONE, iNewsCelebes.id - Massa aksi unjuk rasa menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) 300 persen bertahan hingga malam hari di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Selasa (19/8/2025).
Namun, tak kunjung ditemui oleh Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman. Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu akhirnya terus memaksa masuk kantor bupati.
Aparat kepolisian yang melihat situasi mulai memanas akhirnya menyemprotkan water canon untuk membubarkan massa. Tidak hanya itu, Polisi juga melepaskan tembakan gas air mata.
Sebagian massa akhirnya berlarian menyelamatkan diri, meski demikian ada pula yang tetap bertahan dan melemparkan batu dan air gelas ke arah petugas keamanan TNI, Polri dan Satpol PP.
Sebelumnya aksi unjuk rasai ini dimulai sejak pukul 13.00 siang, diikuti 18 organisasi yang tergabung dalam aliansi di Bone.
Perwakilan massa aksi, Rafli Fasyah mengatakan, kenaikan PBB-P2 tidak menunjukkan keberpihakan pemerintah kepada. Kondisi ekonomi sulit seperti saat ini, membuat kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat.
“Kami datang ke sini untuk menolak kebijakan zalim ini. Jangan hanya demi pendapatan daerah, rakyat yang jadi korban. Kami tidak akan berhenti sebelum pemerintah daerah mencabut kenaikan PBB-P2,” kata Rafli saat menyampaikan orasi.
Sebelumnya, Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi mengatakan, pihaknya memberikan pengamanan ketat selama unjuk rasa ini.
"Kita turunkan tim gabungan 1.000 personel dari TNI dan Polri untuk mengamankan jalannya aksi demo," tegas Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada wartawan.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
