Logo Network
Network

Masa Depan Kian Kompetitif, Ketua DPD: Pemuda Harus Punya Akhlak dan Nasionalisme

Sazili M
.
Rabu, 23 November 2022 | 18:59 WIB
Masa Depan Kian Kompetitif, Ketua DPD: Pemuda Harus Punya Akhlak dan Nasionalisme
Seminar Nasional Business Project 2022 Create Your Specialization for Youth Better Future, di Universitas Negeri Makassar, Rabu (23/11/2022), yang digelar secara virtual dihadiri Ketua DPD RI LaNyala Mattalitti. Foto: Ist

MAKASSAR, iNews.id - Kehidupan generasi muda masa depan semakin menantang. Agar sukses menghadapi masa depan yang semakin kompetitif, generasi muda harus memiliki karakter, jiwa nasionalisme dan ahklak.

"Menghadapi masa depan, kita bukan hanya harus memastikan generasi muda memiliki spesialisasi, tetapi menurut saya ada yang lebih penting dari itu. Yaitu, karakter dan jiwa nasionalisme serta budi pekerti atau akhlak," ujar Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat hadir secara virtual dalam Seminar Nasional Business Project 2022 Create Your Specialization for Youth Better Future, di Universitas Negeri Makassar, Rabu (23/11/2022).

Hadir dalam acara tersebut Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Dr Ir H Husain Syam, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Prof Dr Jumadi Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Muhammad Rizal, Ketua HIMANIS UNM, Muhammad Visal Syaifullah, Ketua panitia Business Project 2022, Nur Alamsyah Gusti dan para mahasiswa.

LaNyalla menjelaskan, saat Indonesia berusia 100 tahun pada 2045, jumlah penduduk usia produktif akan meningkat tajam dan mencapai 70 persen dari total populasi penduduk Indonesia. 
 
Indonesia juga diprediksi akan menjadi salah satu dari The Emerging Economies bersama China, India, Brazil, Meksiko dan Afrika Selatan.

"Tetapi pada saat yang sama peta Geopolitik juga mengalami perubahan, karena meningkatnya kerawanan pangan dunia yang mulai akan dirasakan pada tahun 2030 ke atas," tukasnya. 

Namun, LaNyalla menilai semua prediksi bisa saja berubah. Sama halnya dengan bonus demografi penduduk produktif Indonesia. 

"Jika tidak dikelola dengan benar, bukan bonus yang didapat melainkan bencana akibat kurangnya lapangan pekerjaan untuk menampung penduduk usia produktif," katanya.

Follow Berita iNews Celebes di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini