get app
inews
Aa Read Next : SKCK Jadi Syarat Wajib Kepesertaan aktif dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Komitmen BPJS Kesehatan Optimalkan Pelayanan Melalui Antrean Online

Rabu, 12 Juni 2024 | 21:18 WIB
header img
BPJS Kesehatan Cabang Watampone menggelar pertemuan dengan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Selasa,(11/06/2024). (Ist)

WATAMPONE, iNewsCelebes.id – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Indira Azis Rumalutur menegaskan pihaknya dalam memenuhi komitmennya dalam transformasi mutu layanan gencar melaksanakan evaluasi kepada fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama untuk menjaga sekaligus meningkatkan mutu layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Indira dengan tegas menyampaikan kepada para mitranya untuk berkomitmen memberikan pelayanan mudah, cepat, dan tanpa membeda-bedakan pesertanya.

“Semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan bersedia memenuhi semua aturan berkaitan dengan Program JKN sesuai yang tertuang dalam perjanjian kerja sama,” tegas Indira pada pertemuan dengan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Selasa (11/06/2024).

Indira menyampaikan bahwa tidak dapat dipungkiri memang masih ada beberapa keluhan yang kami dapatkan dari peserta JKN. Namun ia menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan selalu melakukan evaluasi baik di internal, maupun dengan mitra sebagai garda terdepan pelayanan program JKN.

Lanjutnya, beberapa keluhan yang dulu sering diterima oleh BPJS Kesehatan yaitu permintaan dokumen fotokopi, antrean lama, penumpukan pasien, kekosongan obat, adanya kuota untuk pasien JKN, dan masih banyak lagi yang membuat kesan pelayanan JKN itu ribet, lama, dan ada diskriminasi.

”Untuk bapak/ibu dikumpulkan di kegiatan ini agar semua aturan tentang Program JKN yang telah dituangkan dalam perjanjian kerja sama dapat berjalan sesuai koridor yang disepakati,” ungkapnya.

Indira menyampaikan bahwa salah satu masalah yang banyak kami temukan adalah rumah sakit belum sepenuhnya patuh menjalankan antrean online dalam menerima pelayanan peserta JKN. Padahal hal tersebut setidaknya dapat mengurai masalah penumpukan pasien dirumah sakit.

”Salah satu persyaratan mutlak untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yaitu fasilitas kesehatan menjalankan antrean online dalam pelayanan peserta JKN,” ungkapnya.

Menurutnya, BPJS Kesehatan juga selalu berkomitmen untuk menghadirkan berbagai inovasi layanan dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan pelayanan yang prima bagi peserta JKN.

Indira menyampaikan bahwa penerapan antrean online dapat mengurai penumpukan pasien dan mempercepat layanan, yang sejatinya juga meningkatkan mutu layanan.

“BPJS Kesehatan melakukan inovasi melalui transformasi layanan digital dalam Aplikasi Mobile JKN, salah satunya antrean online. Dengan diterapkannya sistem antrean online, merupakan langkah cepat dan efisien untuk meningkatkan mutu layanan," paparnya.

Perwakilan Klinik Mata Mitra, Idham yang juga merangkap sebagai IT di Rumah Sakit Hikma menyampaikan melalui pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi ini, ia termotivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan ke peserta JKN di era digitalisasi sehingga mampu mengefesienkan waktu tunggu peserta.

”Saya rasa inovasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan seperti antrean online pada Aplikasi Mobile JKN, sangat membantu masyarakat untuk memudahkan dalam berobat di faskes. Selain itu, fitur yang disediakan oleh Aplikasi Mobile JKN sangat lengkap seperti informasi lokasi faskes, jumlah tempat tidur, konsultasi dokter, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Tidak jauh beda dengan pendapat Idham, Manajemen Klinik Alfatih, Andi Marmawati menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting untuk memastikan kualitas pelayanan kesehatan menggunakan Program JKN.

”Saya pikir inovasi seperti antrean online sangat positif. Tidak hanya peserta, tapi kami sebagai manajemen fasilitas kesehatan juga merasakan manfaatnya. Selain kemudahan akses bagi pasien, antrian online juga memberikan efisiensi waktu dan sumber daya,” kata Marmawati.

Ia mengatakan antrean online mampu mengurangi kepadatan pasien sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran virus saat datang ke klinik.
Selain itu, ia juga mengapresiasi keramahan dan tanggapnya petugas BPJS Kesehatan saat berkordinasi terkait pelayanan.

”Selama bekerja sama, yang saya rasakan petugas BPJS Kesehatan itu sangat cekatan dan responsif ya. Selain itu teman-teman di BPJS Kesehatan juga solutif saat kami konsultasi terkait kendala di lapangan,” ungkapnya.

Editor : Arham Hamid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut