Polisi Militer Kodam Hasanuddin Proses Tiga Tentara, Diduga Pemeras Sopir di Gowa
GOWA, iNewsCelebes.id - Polisi Militer Kodam (Pomdam) XIV/Hasanuddin tengah menyelidiki dugaan keterlibatan tiga oknum prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dalam kasus pemerasan terhadap seorang sopir travel berinisial AI di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Budi Wirman, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, saat ini pihak Denpom tengah mendalami kasus itu untuk memastikan peran masing-masing pihak yang terlibat.
“Betul, kejadian di Gowa ini melibatkan tiga orang diduga oknum TNI AD yang melakukan pemerasan. Saat ini masih didalami oleh pihak Denpom untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi,” kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (11/11/2025).
Menurut Budi, ketiga oknum tersebut diduga melakukan aksinya dengan berpura-pura melakukan razia di jalan raya. Mereka menghentikan mobil travel yang dianggap kelebihan muatan, kemudian melakukan negosiasi dengan sopir dan meminta uang damai.
“Modusnya seperti razia. Mereka menghentikan kendaraan travel yang dinilai tidak pantas atau kelebihan muatan, lalu melakukan negosiasi untuk uang damai,” jelasnya.
Kasus ini terungkap setelah pihak travel melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Dari hasil penyelidikan sementara, selain tiga oknum TNI AD, terdapat pula tiga warga sipil dan satu oknum polisi yang diduga ikut terlibat.
Tidak Ada Toleransi
Budi menegaskan, TNI AD tidak akan menoleransi segala bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggotanya.
“Kami tidak akan mentolerir setiap pelanggaran anggota yang melanggar hukum,” tegasnya.
Ia menambahkan, penyidik masih mendalami apakah para oknum tersebut sedang bertugas di wilayah itu atau berada di luar penugasan saat kejadian.
“Mereka di sana dalam rangka apa, masih kita dalami,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengingatkan seluruh prajurit TNI agar menjauhi perbuatan yang melanggar hukum dan selalu menjaga nama baik institusi.
“Marilah kita sama-sama menjaga nama baik institusi. Kita hormati satuan kita, kita junjung tinggi masyarakat,” tuturnya.
Editor : Muhammad Nur