74 Siswa di Pangkep Keracunan Usai Santap MBG, Dinkes Lakukan Uji Lab Sampel Makanan
PANGKEP, iNewsCelebes.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep mencatat sebanyak 74 siswa di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, mengalami dugaan keracunan massal setelah mengonsumsi makanan yang disediakan Satuan Pembinaan dan Pengawasan Gizi (SPPG) di Kecamatan Labbakkang.
Puluhan pelajar dari tingkat SD hingga SMA harus mendapat perawatan medis di berbagai fasilitas kesehatan sejak Senin (8/12/2025) malam.
Kasus ini bermula ketika para siswa mulai merasakan gejala sekitar pukul 16.00 WITA. Keluhan yang muncul meliputi mual, muntah, dan sakit perut. Jumlah siswa yang terdampak meningkat tajam setelah waktu Magrib, hingga belasan di antaranya harus segera dilarikan ke puskesmas terdekat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Mansur TP, mengatakan terdapat 74 siswa yang terdampak, 27 orang sempat menjalani perawatan intensif di sejumlah fasilitas kesehatan. Hingga Selasa siang, 10 di antaranya telah dipulangkan, sementara 17 lainnya masih dirawat.
“Ada 74 orang yang terdampak keracunan yang diduga berasal dari makanan SPPG. Total 27 orang dirawat di Puskesmas Labakkang, Puskesmas Taraweang, STMC (Semen Tonasa Medical Center), dan RSUD Batara Siang,” jelas Mansur.
“Per pukul 14.00 WITA hari ini, masih ada 17 siswa yang menjalani perawatan. Rinciannya, 13 orang di Puskesmas Labakkang, 2 orang di Puskesmas Taraweang, dan 2 orang di STMC,” tambahnya.
Mansur juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel makanan berupa lauk ikan woku dan capcai yang dikonsumsi siswa. Sampel tersebut telah dikirim ke laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, dengan hasil yang diperkirakan keluar dalam 24 jam.
“Kami sudah turun langsung ke sekolah untuk memantau kondisi serta mengambil sampel makanan yang disantap para siswa,” ujarnya.
Hingga kini, tim surveillance dan kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan Pangkep masih terus bekerja mengidentifikasi sumber keracunan. Selain itu, pembinaan dan pemantauan terhadap pengelola makanan dilakukan untuk mencegah insiden serupa terulang.
Di tengah penanganan kasus, sejumlah orangtua siswa mengaku panik mengetahui anak mereka harus dilarikan ke puskesmas. Ratna, orangtua siswi SMA 13 Labbakkang, mengungkapkan kekagetannya.
“Kemarin malam dia chat bilang sakit perut. Saya suruh minta obat ke gurunya. Tapi pas saya mau jemput, ternyata sudah dibawa ke puskesmas,” ujarnya saat ditemui di Puskesmas Labbakkang, Selasa (9/12/2025).
Ratna menambahkan bahwa anaknya hanya makan nasi dan ayam yang dibagikan pada jam makan siang. “Dia mulai mengeluh sakit perut setelah salat Ashar, tapi dibawanya ke Puskesmas Labbakkang jam 11 malam,” katanya.
Dinas Kesehatan Pangkep saat ini masih menunggu hasil resmi uji laboratorium untuk memastikan sumber keracunan, sekaligus mengimbau sekolah dan pihak penyedia makanan untuk memperketat standar kebersihan dan prosedur pengawasan makanan bagi siswa.
Editor : Muhammad Nur