WATAMPONE, iNewsCelebes.id – BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus berupaya memastikan jaminan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh penduduk Indonesia dengan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Hasbiah Pratiwi (23), peserta segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) menceritakan pengalaman orang tuanya yang sering mengontrol kesehatan dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Selain itu, ia menceritakan pengalamannya sebagai petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang setara pada pasien.
Saat ditemui di Polres Kabupaten Bone, gadis yang kerap disapa Hasbiah sedang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk kelengkapan berkas pendaftaran melamar pekerjaan di RSUD La Mappapenning. Hasbiah mengungkapkan bahwa sekarang ia masih menjadi mahasiswa dan saat ini sedang menunggu wisuda pendidikan profesi ners.
Hasbiah menceritakan bahwa orang tuanya yang telah memasuki usia senja dan mulai rentan sakit membuat frekuensi kunjungan ke FKTP lebih banyak untuk mengontrol kesehatannya. Hasbiah bersukur, ia dan keluarga terdaftar sebagai peserta JKN dan dapat memanfaatkan pelayanan melalui Program JKN.
”Orang tua saya kadang mengalami hipertensi terutama ibu, jadi beliau sering ke FKTP untuk cek tekanan darah dan cek juga gula darah serta kontrol kesehatan lainnya dengan menggunakan layanan dari Program JKN ini,” ungkap Hasbiah.
Hasbiah yang berstatus anak tunggal ini mengaku sebelumnya tidak mengetahui segmen kepesertaan yang ia dapatkan selama ini.
”Jujur saya belum tahu jenis kepesertaan yang saya miliki karena JKN yang saya dapatkan merupakan tanggungan oleh orang tua,” ucap Hasbiah.
Setelah diedukasi terkait segmen kepesertaan JKN oleh petugas BPJS Kesehatan yang bertugas di Pelayanan SKCK Kantor Kepolisian Resor Bone, Hasbiah jadi mengerti bahwa ia menjadi peserta JKN dari segmen PPU PN. Iuran BPJS Kesehatannya ditanggung oleh gaji orang tuanya yang berprofesi sebagai tentara.
Hasbiah juga menyatakan bahwa selama menempuh pendidikan profesi ners, ia juga melakukan praktik lapangan di beberapa fasilitas kesehatan yang berada di Kota Makassar, sehingga terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan kepada pasien.
”Saat saya praktik lapangan di Rumah Sakit Pelamonia Makassar pada Januari 2024 selama 3 bulan, yang saya jalani dan rasakan bahwa pelayanan kesehatan yang kami berikan semua sama kepada pasien baik dari dari dari militer, maupun peserta JKN dari masyarakat sipil dan pasien umum,” ungkapnya.
Sebagai mahasiswa yang menjalankan praktik lapangan dan bertemu langsung dengan pasien, Hasbiah mengungkapkan juga pernah mendapat pengalaman unik.
”Saat praktik lapangan saya pernah punya pengalaman mendapat pasien yang ingin diprioritaskan karena mendaftar pelayanan pasien umum. tapi para petugas kesehatan saat itu saat itu tetap melayani pasien sesuai dengan pasien nomor antrean lalu memberikan pemahaman kepada pasien tersebut untuk tetap menunggu berdasarkan nomor antreannya,” ucapnya.
Berbekal berbagai pengalaman tersebut, ia merasa Program JKN yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sangat memberikan manfaat luar biasa kepada masyarakat Indonesia. Program JKN mengubah wajah dunia kesehatan di Indonesia, akses layanan kesehatan menjadi mudah dan berkualitas.
”Program JKN memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan. Selain itu saya merasa BPJS Kesehatan sangat memudahkan proses data pasien dalam administrasi dan memudahkan juga bagi pasien karena cukup tunjukkan KTP yang dimiliki dan surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Saya merasakan bahwa seluruh pasien dilayani secara adil dan tidak ada perbedaan perlakuan kepada seluruh pasien,” tuturnya.
Ditemui dalam kesempatan yang berbeda, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone, Indira Azis Rumalutur menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan berupaya memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan memberikan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara bagi seluruh peserta JKN.
”BPJS Kesehatan berupaya agar semua masyarakat Indonesia memiliki jaminan kesehatan dan mencapai kemudahan akses layanan kesehatan mudah, cepat dan setara serta berkualitas,” ucapnya.
Editor : Arham Hamid
Artikel Terkait