Kronologi Ibu Muda Asal Pangkep Ditegur Petugas KAI Berujung Emosi di Stasiun Mandai Maros

Udin Syaharuddin
Sri Ushwa Ningrum memperlihatkan potongan tike Kereta Api. (Foto: Udin Syahrudin)

PANGKEP, iNewsCelebes.id - Seorang ibu muda asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, viral di media sosial setelah video kemarahannya terhadap petugas kereta api di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, tersebar luas. Dalam video berdurasi singkat itu, ibu bernama Sri Ushwa Ningrum meluapkan kekecewaannya karena anak balitanya dilarang ikut naik kereta hanya karena tidak memiliki tiket.

Peristiwa itu terjadi saat Sri bersama suami, Andi Sudarmanto, serta delapan kerabat lainnya hendak kembali ke Pangkep setelah melakukan perjalanan liburan menggunakan layanan kereta api. Mereka sebelumnya telah menempuh rute Stasiun Pangkajene – Garongkong – Barru – Mandai, dan hendak kembali ke kota asal dari Stasiun Mandai.

Namun saat proses boarding di Stasiun Mandai, petugas kereta menolak mengizinkan anak mereka yang berusia tiga tahun untuk ikut naik karena tidak tercatat memiliki tiket. Padahal, pada perjalanan sebelumnya dari stasiun lain, hal itu tidak menjadi masalah.

Menurut Sri, ia dan suaminya telah mencoba mencari solusi dengan menawarkan untuk membayar tiket tambahan, bahkan bersedia dikenakan denda. Namun respons yang diterima dari petugas justru mengejutkan: "Anaknya disimpan saja di stasiun," ujar petugas tersebut, sebagaimana diceritakan Sri dalam videonya.

“Perkataan itu tidak manusiawi. Bagaimana mungkin seorang anak disuruh ditinggal hanya karena tidak punya tiket. Kami bahkan siap membayar tiketnya,” ungkap Sri dengan nada kecewa.

Meski sempat dilerai oleh seorang petugas keamanan dan akhirnya diizinkan naik karena ada tempat berdiri kosong, keluarga tersebut sudah terlanjur kecewa dan memilih kembali ke Pangkep menggunakan taksi online.

Andi Sudarmanto, suami Sri, menyebut ini pengalaman pertamanya menggunakan layanan kereta api di Sulsel. Sayangnya, pengalaman tersebut justru meninggalkan kesan yang buruk. “Harusnya ada solusi manusiawi. Ini perjalanan terakhir kami, kenapa anak kami baru sekarang dipermasalahkan?” tuturnya.

Mereka menilai, insiden tersebut menunjukkan buruknya koordinasi dan pelayanan di tubuh manajemen operasional kereta api, khususnya di Sulawesi Selatan. Mereka berharap kejadian ini menjadi evaluasi besar bagi pihak terkait.

Editor : Muhammad Nur

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network