Husain menambahkan, bahwa masjid baru ini belum layak dipakai karena banyak pekerjaan yang belum selesai.
"Kalau hujan, air pasti merembes di tiang-tiang ini. Atap belum terpasang sepenuhnya, plafon belum selesai, dan kaca pun masih perlu diberi karet tambahan," jelasnya.
Menurut Husain, kebocoran bukan hanya di satu-dua titik, melainkan hampir di seluruh bagian masjid.
"Saya diberi kunci untuk menyalakan lampu, tapi bagaimana mau ditempati kalau bocornya banyak sekali bukan cuma satu atau dua titik saja banyak, Bahkan kaca pun masih seadanya, tidak ada karetnya," keluhnya.
Lanjut ia katakan, pihak pengurus telah melaporkan persoalan ini ke Ketua DPRD Barru, namun hingga kini masih menunggu kepastian tindak lanjut.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki, supaya masjid baru ini bisa segera digunakan jamaah," tandasnya.
Sebelumnya Kepala Inspektorat Kabupaten Barru, Abdul Rahim, mengaku belum melakukan pemeriksaan detail terkait kondisi masjid.
"Itu sudah diperiksa BPK, memang ada temuan dan ada denda. Kami hargai hasil pemeriksaan BPK itu. Kalau soal bocor, nanti saya sampaikan ke PPK-nya. Kami baru akan periksa setelah pencairan 100 persen," terannya kepada wartawan beberapa hari lalu.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
