Kisah Nenek Bungalia: 20 Tahun Terbaring Lumpuh di Bantaran Sungai Jeneberang

Nirwan
Hidup di Bantaran Sungai, Nenek Lumpuh di Gowa Akhirnya Dapat Perhatian UPZ Sulsel. Foto: Nirwan

Padahal penghasilannya sebagai penjual bakso hanya ratusan ribu rupiah per hari. Ia juga harus menghidupi empat orang anak.

“Pekerjaan ku jual bakso, anak empat orang. Dengan penghasilan ini tidak cukup membiayai orang tuaku,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Selain lumpuh, Bungalia kerap mengalami demam. Jika harus dibawa berobat, ia harus diangkat manual oleh keluarga karena tak bisa berjalan.

“Kalau ke dokter diangkat,” kata Indah.

Ia mengaku baru kali ini petugas pemerintah datang untuk mendata ibunya sebagai warga miskin ekstrem dan menguruskan KIS.

“Baru kali ini datang, tadi na urus tadi nabilang untuk KIS,” ujarnya.

Perhatian juga datang dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. UPZ menyalurkan bantuan sembako dan popok setelah menerima laporan kondisi Bungalia.

“Hari ini kami sudah memberikan bantuan sembako dan popok untuk nenek Bollo,” ujar Andi Aryani dari UPZ Pemprov Sulsel.

Editor : Muhammad Nur

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network