Lanjutnya, ia menjelaskan terdapat dua jenis bantuan yang akan diberikan dari program tersebut yaitu, pelatihan dan uang tunai. Dengan tujuan agar pelatihan yang diikuti oleh peserta Prakerja akan lebih produktif.
“Diberikan dalam bentuk tunai atau pelatihan. Tentu pelatihan itu ditujukan untuk yang produktif, itu memberikan istilahnya pancingan umpan, jadi adanya pelatihan yang mereka ikuti mereka bisa lebih produktif, bisa meningkatkan skill,“ ungkapnya.
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nawawi menyatakan dari program tersebut, minimal ada alokasi bansos yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak.
"Pastinya, minimal ada alokasi bansos yang diberikan negara ke warga negaranya, terutama bagi mereka yang terdampak krisis," ujarnya.
Menurutnya, dia menyayangkan program tersebut dicampur dengan Bansos (Bantuan Sosial) karena dapat mempengaruhi efektivitas dan tujuan dari Program Prakerja itu sendiri.
Dimana tujuan dari Prakerja untuk meningkatkan Sumber Daya Masyarakat (SDM) dengan berbagai macam pelatihan.
"Namun cara seperti ini pada akhirnya membuat tujuan Kartu Prakerja menjadi dipertanyakan efektifitas dan tujuannya. Dicampur aduk antara program peningkatan SDM dengan bansos," jelasnya.
Maka dari itu dia menyarankan agar pemerintah memisahkan antara program pelatihan dan bansos.
"Harusnya pemerintah punya skema program bansos yang terpisah dan tersentral," tegasnya.
Editor : Ahmad Mursyid Amri