Polisi Selidiki Kematian Murid SD yang Diduga Jadi Korban Pengeroyokan di Makassar

Kronologi Dugaan Pengeroyokan
MRA diketahui sempat mengeluhkan sakit pada bagian dada dan kepala beberapa hari sebelum meninggal dunia. Berdasarkan keterangan keluarga, MRA mengaku sempat menjadi korban kekerasan fisik oleh tiga orang di luar sekolahnya.
Korban sempat menjalani perawatan intensif di RSKD Ibu dan Anak Fatimah sejak 26 Mei, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Islam Makassar, tempat ia menghembuskan napas terakhir pada Jumat sore (30/5/2025).
“Saat kami tahu anak saya masuk ICU, baru kami dapat informasi dari ipar bahwa MRA sempat mengaku telah dikeroyok oleh satu siswa SMP dan dua siswa SD,” ujar Ichal Jamaluddin, ayah korban.
Menurut Ichal, MRA awalnya tidak mengungkapkan penyebab luka dan trauma yang dialaminya. Ia hanya mengatakan kepada ibunya bahwa ia jatuh saat bermain bola. Namun, keluarga curiga karena korban sering mengeluh sakit dan menunjukkan perubahan perilaku yang mencurigakan.
“Waktu pulang sekolah, bajunya sobek. Saat ditanya, dia bilang jatuh. Tapi istri saya curiga, karena setelah itu dia sering terlihat ketakutan,” jelas Ichal.
Editor : Muhammad Nur