Sejak saat itu, KS semakin intens mendekati korban HF. Dalihnya, ia mampu menyembuhkan sakit kepala kronis yang diderita korban. Namun, pengobatan nonmedis itu berubah menjadi ritual penuh tipu muslihat yang dilakukan dirumah kontrakannya di Jalan Sukawati, Kelurahan Padong-dongan, Kecamatan Pangkajene, Pangkep.
“Istriku disuruh beli perlengkapan ritual - telur, beras tujuh rupa, sampai kambing. Tapi bukan dia yang belanja, cukup kasih uang ke pelaku, nanti pelaku yang urus semua,” kata HJ dari pengakuan istrinya.
Seiring waktu, KS mulai memperlihatkan “bukti” penggandaan uang dan emas. Korban ditunjukkan foto emas batangan 30 gram dan koper berisi uang ratusan juta. “Istriku tergiur, katanya itu bisa dicairkan lewat ritual. Dari situ dia mulai menyerahkan uang,” ungkap HJ.
Tak hanya uang tabungan, HF bahkan didorong pelaku untuk meminjam ke banyak orang. Total kerugian, menurut pengakuan istri HJ, mencapai Rp186 juta. “Bukan cuma transfer 7 jutaan, tapi berulang kali kasih tunai. Bahkan saat pesta pernikahan anak pelaku, istriku masih menyerahkan Rp4,8 juta dalam amplop,” jelasnya.
Selama proses “ritual,” pelaku kerap meminta tambahan uang dengan alasan biaya perjalanan. “Katanya ritual di rumah Karaeng di Gowa, minta transfer Rp2 juta. Pernah juga bilang lagi di Kajang, Bulukumba, minta uang bensin, rental mobil, uang makan. Semua dituruti,” sesal HJ, Rabu (10/9/2025) saat ditemui di salah satu warkop di Pangkep, malam ini.
Puncaknya, ketika sang istri mengaku tak sanggup lagi menutupi utang pinjaman, barulah kebenaran terkuak. HJ kemudian menyimpan nomor pelaku, memfoto bukti percakapan, dan langsung melapor ke Tim Resmob Polres Pangkep.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
