get app
inews
Aa Text
Read Next : Mini Bus Tabrak Dua Motor di Gowa, Satu Tewas dan Satu Luka Berat

Ribuan Warga Gowa Deklarasi Damai Tolak Demonstrasi Anarkis

Selasa, 02 September 2025 | 22:21 WIB
header img
Bupati Gowa, Husnia Talenrang memimpin deklarasi damai menolak demonstrasi anarkis. Foto: Nirwan

GOWA, iNewsCelebes.id – Ribuan warga Kabupaten Gowa mengikuti Deklarasi Damai "Tolak Demonstrasi Anarkis" di Lapangan Sultan Hasanuddin, Sungguminasa, Selasa (2/8/2025). 

Dalam orasinya, Bupati Gowa, Husniah Talenrang menyerukan satu pesan kuat ditengah situasi nasional yang terus memanas yakni persatuan adalah benteng terakhir dari kedamaian.

"Tanpa keamanan tidak ada pembangunan, tanpa kedamaian tidak ada kesejahteraan, dan tanpa persaudaraan tidak ada kekuatan,” tegas Husniah Talenrang di hadapan masyarakat Gowa yang memadati lapangan.

Seruan ini disampaikan sebagai respons atas meningkatnya tensi sosial nasional, provokasi digital, dan derasnya arus informasi yang tak jarang menyesatkan. Bupati Husniah Talenrang menyebut kondisi tersebut sebagai “ujian kebangsaan” yang menuntut seluruh pihak untuk bersikap bijak dan menahan diri.

“Kita tidak ingin Gowa menjadi halaman berikutnya dalam buku tragedi bangsa. Karena itu, kita pilih jalan dialog, spiritualitas, dan kepedulian sosial sebagai benteng agar kedamaian tetap terjaga,” ujarnya tegas.

Dalam pidatonya, Bupati Husniah Talenrang juga menyinggung pentingnya kembali pada nilai-nilai budaya lokal sebagai panduan dalam menghadapi perbedaan. Nilai “sipakatau, sipakalabbiri, dan sipakainga” disebutnya sebagai perekat utama masyarakat Gowa selama ini.

“Jangan biarkan api kekerasan dan brutalitas singgah di tanah ini. Biarlah Gowa dikenang sebagai negeri persaudaraan, di mana perbedaan dipeluk, bukan dipertentangkan,” kata Bupati perempuan pertama Gowa ini, dengan nada yang bergetar.

Menurutnya, kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional yang dijamin undang-undang. Namun kebebasan tersebut harus diwujudkan dengan tanggung jawab moral dan etika sosial, bukan lewat provokasi atau tindakan anarkis.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, tokoh pemuda, mahasiswa, perwakilan partai politik, serta aparatur pemerintah dari desa hingga kelurahan.

Salah satu orator dari unsur tokoh masyarakat, Baharuddin Mangka, menegaskan bahwa tanggung jawab menjaga damai tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah.

“Damai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kewajiban kita semua. Bila rakyat Gowa berdiri bersama, tidak ada provokasi yang bisa memecah persaudaraan,” tegas Baharuddin. 

Di akhir sambutannya, Bupati Husniah Talenrang menegaskan harapannya agar Gowa terus menjadi rumah yang damai dan aman bagi seluruh warganya.

“Gowa adalah rumah kita bersama. Rumah ini akan kuat bila bahunya rapat, lisannya teduh, dan tangannya saling menolong. Mari bersatu untuk membangun Gowa lebih maju,” tutupnya.

Berikut empat poin utama dalam deklarasi damai ini:

1. Menolak segala bentuk kekerasan.
2. Menjaga fasilitas publik dan ketertiban umum.
3. Mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
4. Merawat persatuan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.

Editor : Muhammad Nur

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut