MAKASSAR-celebes.iNews,id: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) segera membuka program studi pendidikan dokter spesialis (Sp1) bedah anak (SpBA) setelah Majelis Wali Amanat (MWA) menyetujui pembukaan prodi tersebut.
Persetujuan MWA Unhas tersebut disampaikan setelah rapat terbatas yang berlangsung melalui zoom meeting, Selasa (24/5/2022). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua MWA Unhas Pro. Dr. Ir. Ambo Ala MS dan dihadiri oleh Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa M.Sc, jajaran anggota MWA, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Muh Restu, M), Senat Akademik, beberapa direktur dan kepala lembaga, serta Dekan FK beserta Tim Satuan Tugas pembukaan prodi PPDS Bedah Anak.
Dekan FK Unhas Prof Dr dr Haerani Rasyid, SpPD-KGH SpGK. MKes menjelaskan kehadiran prodi bedah anak sebagai upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) kesahatan yang dibutuhkan masyarakat luas.
Merujuk pada data, dokter ahli bedah anak di Indonesia, hingga tahun 2021 hanya berjumlah 149 orang dengan jumlah rakyat Indonesia mencapai 270 juta jiwa.
"Jumlah dokter ini (SpBA) tentunya tidak cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyat Indonesia. Apalagi, proses distribusi tenaga medis ahli bedah anak juga tidak merata. Masih banyak provinsi yang tidak memiliki dokter spesialis anak. Selain itu, institusi yang menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis bedah anak hanya ada di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya yang tentu mempengaruhi rasio jumlah lulusan spesialis yang hanya 4-6 orang setiap tahunnya," jelas Prof. Haerani.
Prof. Haerani juga mengatakan kesiapan FK Unhas dalam menghadirkan Prodi PPDS bedah anak yang akan berada dibawah naungan Departemen Bedah FK Unhas.
Dari aspek sarana prasarana telah tersedia, misalnya RS Unhas maupun RSUP Wahidin Sudirohusodo sebagai lokasi praktik para mahasiswa dan didukung dengan tenaga pendidik yang ahli di bidangnya.
Sementara Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa (Prof JJ_ mengapresiasi atas komitmen FK Unhas untuk terus mengoptimalkan proses pembelajaran melalui pembukaan prodi yang tentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Dia menyakini, FK Unhas telah mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung pendirian prodi ahli bedah anak.
"Ini bisa menjadi bagian dari solusi yang ditawarkan Unhas. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik, kita harapkan ke depannya prodi ini bisa menjadi salah satu prodi unggulan Unhas, utamanya dalam kaitan dengan pergaulan dan kompetisi secara global," jelas Prof. JJ.
Setelah sambutan, dilanjutkan dengan pemaparan terkait kesiapan FK Unhas menghadirkan prodi spesialis bedah anak. Prodi ini hadir dengan tujuan salah satunya menghasilkan dokter spesialis bedah anak yang mampu melaksanakan praktik kedokteran sesuai sistem kesehatan nasional.
Secara umum, cabang ilmu bedah menjadi lebih spesifik sehingga bedah anak berkembang sangat pesat. Seperti ilmu embriologi, tumbuh kembang, cairan dan nutrisi hingga penatalaksanaan hipotermi berkontribusi positif dalam penatalaksanaan pasien bedah anak.
Selain itu, dari aspek pengembangan pembelajaran, FK Unhas telah memiliki berbagai sarana prasarana penunjang untuk mahasiswa maupun dosen.
Setelah mendengarkan saran dan masukan serta pendapat dari seluruh peserta rapat, maka MWA Unhas memberikan persetujuan pembukaan Prodi PPDS bedah ana FK Unhas.
Editor : Nur Farida